Rumah saya kemasukan pencuri kemarin. Siang bolong. Berita itu membuat saya lemas lutut dan tidak berkonsentrasi bekerja.

Apa yang hilang?
Siapa yang ada di rumah?
Apakah mereka baik-baik saja?
Kok bisa?

Sejuta pertanyaan benar-benar memenuhi otak, sampai akhirnya saya memutuskan untuk pulang.

Di rumah pembantu saya tidak bisa berhenti menangis – ternyata hanya dia yang ada sewaktu kejadian – dan dia baik-baik saja, tidak terluka. Untunglah.

Sungguh saya bingung, tidak biasanya ia membiarkan ada orang asing masuk ke rumah, dia adalah pembantu yang super judes,lho.

“Nggak tau, Mbak. Saya juga nggak ngerti, setelah mbak pergi kantor, ada orang naik motor, nyamperin saya, pas dia ngomong, dan minta masuk – nggak tau kenapa saya biarkan masuk. Saya juga nggak ngerti. Saya nggak sadar – sadar-sadar pas orangnya udah pergi”

Hipnotis.
Itu kesimpulannya.

Bangsat itu membawa salah duanya adalah CPU dan laptop.

Awalnya saya sangat marah, tapi melihat orang rumah yang tampak tenang-tenang saja, saya jadi terbawa tenang. Ada satu hal yang ibu saya bilang “Ya sudah lah, barang dunia – pergi dari tangan kitanya kalau enggak hilang ya rusak.”

Boss saya bilang “itu tandanya kamu mau dapat sesuatu yang lebih baik lagi.” – mungkin untuk menghibur saya. Dan saya setuju itu, dari setiap kehilangan yang saya alami, penggantinya pasti lebih baik.

Iya ya?
Namanya juga barang dunia – nggak bakal abadi.

Ya sudahlah, ya sudahlah, ya sudahlah - saya berusaha tidak marah lagi, tapi nggak salah kan kalau saya masih gondok? Apalagi jika kalian tahu bahwa penyebab gondok itu karena data-data saya ada di CPU dan laptop – belum saya back up kemana pun.

(Hanya ada satu kata yang bisa menggambarkan bagaimana rasanya kehilangan dokumen-dokumen penting yang telah dengan susah payah saya buat dan kumpulkan : ANJING! GOBLOOOK! - that's two, pardon me.)

Anyway, bagaimanapun juga saya tetap membenci bangsat, pencuri, rampok – apapun istilahnya – yang suka mengambil hal-hal dari kehidupan orang lain yang bukan haknya.

Kok ada sih orang-orang nggak penting seperti mereka di dunia ini,ya?