"Kamu kenal sama **** ?"
"Kenal..."
"Lah? **** kan salah satu temen deket saya? Kok kita, gak pernah ketemu sih? At least sekali gitu. Soalnya saya suka juga hang out sama temen-temennya **** "
"Emang belum waktunya ketemu, kali"
#
Itu yang saya tanyakan pada teman baru saya, ketika melihat profilenya di friendster dan mengamati bahwa cukup banyak juga teman-temannya yang juga teman-teman saya.
Dan yang membuat saya keheranan lagi adalah; ternyata......dulu kami berada dalam lingkungan yang-nggak-jauh-jauh-amat-juga; pokoknya wajar sekali jika pertemuan antara kami itu terjadinya dulu.
Tapi pada kenyataannya, ya baru sekarang ini.
Duh, aneh deh....Kemana saja sih teman baru saya yang ini - dulu? biasanya kan saya jarang melewatkan orang yang....
..Uhm, nevermind..... ;-)
#
Saya pernah membaca satu buku yang saya lupa judulnya apa, tentang kebudayaan manusia, buku itu mengibaratkan bahwa kehidupan manusia itu adalah sebuah garis lurus.
Permasalahan ini sempat saya bahas bersama seorang sahabat yang memang gemar mendiskusikan segala hal, mulai dari perkara penting, sampai pada hil-hil yang mustahal, di suatu sore yang cerah, di sebuah kedai kopi yang nyaman sambil menghirup Chi dan memamah tuna sandwich.
Saya bilang, kalau memang setiap manusia memiliki apa yang disebut "garis kehidupan" itu, berarti banyak sekali garis-garis tak kasat mata di dunia ini. Lalu sahabat saya mulai membayangkan bahwa garis-garis itu tidak searah, centang prenang* alias acak-acakan - ada yang bersinggungan, ada yang berpotongan.
Kami terdiam, bukan merenung, tapi mengunyah sandwich masing-masing.
"Apa yang terjadi ya, pada manusia yang garis hidupnya bersinggungan atau berpotongan?"Tanya saya.
"Sama aja seperti kalau kamu ketemu dengan seseorang di persimpangan jalan, pasti saling bertegur sapa"jjawabnya
"Saya? Menegur orang? Kayaknya salah deh"
"Nggak usah dibahas, topik utamanya bukan 'apakah kamu mau menyapa atau tidak' tapi yang jelas, bakal ada interaksi antara orang yang garis hidupnya sedang bersinggungan atau berpotongan, apapun bentuknya."
"Ah,iya.... terjadi interaksi."
Kami terdiam lagi. Kali ini untuk menghirup chi dari cawan porselen mungil masing-masing.
"Eh..tapi kan.." sahabat saya menghentikan ucapannya.
"Apa?"
"ada waktunya, orang yang sedang bersinggungan atau berpotongan jalan hidupnya, harus meneruskan perjalanan"lanjutnya.
"Iya, kali"
"berarti pisah dong?"
"Hmm, ya iya..?"
"Yaaa.. sayang amat. Kalau pertemuannya menyenangkan gimana?"
"That's life,kaliii.... Goes on"Saya mulai menggampangkan perkara.
"Eh bisa nggak, kalau pertemuannya menyenangkan, jalan hidup mereka jadi searah, bersisian, sehingga mereka bisa jalan bareng, bergandengan tangan?"
"Tau, bisa kali" kali ini saya sudah kehilangan hasrat untuk melanjutkan diskusi hil-hil perpotongan dan persinggungan jalan hidup.
Diam. Tidak ada yang bisa dihirup maupun dimamah.
"Hmmm.....kayaknya saya masih pengen ngemil lagi,deh.."
Dan itulah tanda bahwa topik diskusi yang ini harus berakhir, berganti dengan topik-topik lain; seperti kenapa harus bekerja, biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi mbak-mbak dan mas-mas terawat, dan sejuta topik tidak-terlalu-penting-tapi-menyenangkan-untuk-dibahas-pada-sore-yang-indah.
#
Walaupun pembahasan mengenai persinggungan dan perpotongan jalan hidup tidak pernah tuntas, tapi entah mengapa, saya mulai mempercayai omong kosong sampah yang saya dan sahabat saya ciptakan di kedai kopi tersebut .... sampai sekarang.
Bahkan sampah itu pun saya jadikan jawaban untuk pertemuan dengan teman baru ini ; bahwa dulu kami tidak bertemu karena memang jalan hidup kami sedang tidak bersinggungan atau berpotongan. Jadi walaupun sejuta teman saya juga adalah temannya, kalau memang belum waktunya ya.. tidak akan bertemu :-)
Yang jelas, satu hal yang mau saya lakukan sekarang; karena teman baru saya itu menyenangkan, saya akan menikmati setiap interaksi selama garis kami sedang bersinggungan atau berpotongan, mumpung kami belum harus "berjalan" lagi menemui persinggungan dan perpotongan yang lain.
*buat yang SD-nya tahun 80an, masih inget istilah centang prenang nggak sih? :D
PS:
Buat kamu, hey kamu.., iya kamu, nggak usah liat-liat kebelakang lagi! IYA KAMU! Saya tidak akan berucap weirdly wrong and wrongly weird lagi karena......senang bersinggungan dan berpotongan jalan denganmu, Sunshine ;-)
Recent Artworks in Gallery
Recent Posts in Blog
0
komentar