“Gue sih nyari duit kalo gue lagi pengen beli sesuatu aja”
Itu adalah pernyataan yang paling cool yang pernah saya dengar . Dan saya semakin kagum ketika dia melanjutkan dengan “kayak kemarin, anak gue tiba-tiba minta sepatu berlampu, ya udah deh, gue mroyek.”
Yang mengatakan ini adalah seorang bapak (yang tidak suka bekerja pada orang atau bekerja kantoran) dengan anak satu berusia setahun lewat empat bulan.
Saya bilang cool, karena dia bekerja hanya untuk sesuatu yang jelas seperti sepasang sepatu berlampu; sangat ada, nyata dan teraih.
Saya bilang cool, karena saya yakin, semakin si anak merengek, maka dia akan semakin giat bekerja untuk mendapatkan apa yang diinginkan anaknya – walaupun pekerjaan melayout buku yang diterimanya mungkin membosankan – tapi sepasang sepatu berlampu itu ada, nyata dan teraih, hanya dengan sekali naik kendaraan umum .
Tiba-tiba saya berpikir, seharusnya saya tahu secara jelas apa yang saya mau, sebelum melakukan apapun dalam hidup saya.
Tau nggak, dulu kalau ditanya ‘lo ngapain sih nerusin ke SMU’ jawaban saya adalah ‘ya abis disuruh nyokap dan temen-teman lain gitu juga'. Bahkan sepertinya sampai sekarang juga, kalau ada yang bertanya 'lo ngapain kerja di sana?" - belum tentu saya tahu jawabannya.
Tiba-tiba saya berpikir lagi, kalaupun saya tahu, seharusnya jawaban itu berupa sesuatu yang nyata, ada dan teraih - dan saya tidak perlu malu mengatakannnya dengan lantang.
Tau nggak jawaban favorit saya jika ditanya pada setiap wawancara pekerjaan “kenapa kamu tertarik dengan pekerjaan ini?” maka saya menjawab,”karena saya mempunyai kemampuan di bidang ini dan saya mencintainya, dan saya ingin berkembang bersama-sama perusahaan ini”… - dan bukannya menjawab dengan sejujurnya “butuh duitnya.” - karena jawaban terakhir terdengarnya seperti pelacur sekali (walaupun itu jawaban yang sebenarnya) :P
mungkin ini memang sudah waktunya saya mempunyai si sepatu berlampu versi saya sendiri, sesuatu yang ada-nyata dan pasti bisa diraih, supaya -seperti bapak satu anak tadi- saya bisa melakukan pekerjaan saya dengan tekun, tidak semangat di awal dan layu di tengah, tidak akan berhenti walaupun bosan, tidak akan tiba-tiba berkata “dih, gue ngapain sih kerja- ngejual diri gini, kayak pecun aja.”
Karena kadang-kadang mencintai pekerjaan saja tidaklah cukup.
Mmmm...Enaknya apa ya sepatu berlampu versi saya?
PDA di bulan Desember? (hehe,butuh juga enggak, cuma gaya aja sih. )
Laptop juga di bulan Desember? (hmm butuh ga ya?)
Keliling Asia tahun depan ?
Punya butik dua tahun lagi?
Punya pre-school 5 tahun lagi?
Kalau kamu, apa sepatu berlampu versimu?
Recent Artworks in Gallery
Recent Posts in Blog
0
komentar