by
mamamolilo |
10/03/2004 08:54:00 PM |
Under :
Mata Kuliah Umum (MKU) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran dalam kurikulum perguruan tinggi yang menunjang pembentukan kepribadian dan sikap sebagai bekal mahasiswa memasuki kehidupan bermasyarakat. (Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 065/U/1994 – tentang Kurikulum Nasional.)
Buat yang pernah dan masih kuliah, istilah MKU tentunya sudah tidak asing lagi, kan? Tapi buat informasi saja, jumlah SKS dari MKU ini haruslah sebanyak 10% - 20% dari keseluruhan SKS program studi tertentu dan yang bisa dimasukkan dalam MKU ini adalah : Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Olahraga, Ilmu Budaya Dasar, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Filsafat Ilmu Pengetahuan dan sebagainya.
Tapi saya pikir, ada satu mata kuliah lagi yang harus dimasukkan ke dalam MKU ini, yaitu angkotologi! Yup, angkotologi, dengan kata dasar angkot! Dan kalau memang matakuliah ini ada, orang yang boleh mendaftar untuk mengikuti perkuliahan bukan saja mahasiswa yang terdaftar di universitas yang bersangkutan, tapi s e l u r u h l a p i s a n m a s y a r a k a t
Mata kuliah ini perlu sekali mengingat bahwa tidak semua pemakai jasa kendaraan umum TAHU bagaimana cara memanfaatkannya dengan benar; selain menguntungkan diri sendiri, juga tidak merugikan orang lain! Yah, tujuan perkuliahan Angkotologi ini adalah : agar mahasiswa (dan masyarakat umum) tahu, mengerti dan menerapkan cara-cara menggunakan kendaraan umum dengan baik dan nggak ngeselin.
Course Plan atau Rancangan pengajarannya terdiri dari:
Cara menyetop angkot : akan ditegaskan bahwa memberhentikan angkot, tidak boleh di belokan, atau di tempat yang bertanda dilarang berhenti. Kenapa? Karena itu bikin macet, tolol!
Cara menaiki angkot : akan ditegaskan bahwa kalau angkot masih kosong, tolong masuk ke dalam, jangan ngotot mau didekat pintu, supaya gampang keluar, kan orang-orang yang mau masuk ke dalam angkot itu jadi susah? G o b l o k !
Cara menjadi penumpang : akan ditegaskan bahwa kalau menjadi penumpang harus mematuhi peraturan-peraturan seperti : jangan merokok, bukannya saya anti rokok, tapi coba bayangkan, dalam ruang sesempit itu, sepanas itu, dengan begitu banyak penumpang yang memiliki berbagai macam aroma, masa’ tega sih menambahi asap rokok? Nggak banget gitu loh. Yang kedua, jangan ngobrol keras-keras, apalagi curhat masalah kehausan untuk memiliki pacar sampai tempat tidur, bukannya mengganggu, tapi kan banyak sekali orang-orang yang niat mendengar untuk kemudian mencela (seperti saya contohnya), lalu jangan mencoret dan merusak segala perangkat yang ada di dalam angkot (dasar orang Indonesia, ngeliat yang bersih atau belum rusak dikit, langsung ngerusak!)
Cara membayar angkot : disini ditekankan bahwa sebelum naik angkot siapkan uang kecil, paling besar lima ribu rupiah, kenapa? Karena kalau anda membayar dengan uang limapuluh ribu sampai seratus ribu rupiah, maka akan membutuhkan waktu lima belas menit sendiri untuk memberikan kembaliannya, nah itu kalau si supir angkot punya kembaliannya, kalau tidak? Akan menghabiskan waktu sekitar sejam, karena dia harus menukarkan uang anda ke toko-toko terdekat!
Untuk ujian akhir, akan diadakan ujian simulasi naik angkot, bagi yang bisa naik angkot dengan tidak menyebalkan akan mendapatkan nilai A beserta sertifikat.
Mmm, mata kuliah lain yang saya pikir perlu juga diadakan adalah :
WC-umumologi – mempelajari cara memakai WC umum.
Telepon-umumologi – memperlajari cara memakai telepon umum, terutama telepon umum koin/box
Mengantri-ologi – mempelajari cara mengantri di setiap tempat, baik itu mengantri karcis bioskop, kereta api, mengantri di kasir supermarket, dan mengantri-mengantri lainnya.
Ada ide lagi mata kuliah apa yang harus diadakan? Nanti biar saya sampai kan pada Menetri Pendidikan dan Kebudayaan!
Hehehe..