Ponselku berdering. Kulihat layarnya. Aih, dari temanku. Menyebalkan.
"Lo lagi dimana?" tanyanya.
"deremeh. Ede epe?"Mukaku mulai kaku, aku tak berani membuka mulut lebar-lebar.
"ih, kok ngomongnya aneh gitu sih?"
"Gewe lege meskeren, telpen gewe setengeh jem lege."
"Aih," ia tampak terkejut, lalu melanjutkan "iya deh!"
Dan telpon pun ditutup. Lega juga, karena jika dia ngotot untuk berbicara denganku saat ini juga, dapat dijamin, beberapa menit kemudian aku akan tertawa, karena dia luar biasa kocak, lalu masker yang sedang kupakai akan retak.
.....
Setengah jam kemudian dia menelpon, dan terheran-heran, mendengarkan aku memakai masker. Seolah-olah antara masker dan aku sama sekali tidak ada hubungannya. Hoho, tidak tahu, dia! Aku sangat suka berdandan dan merawat tubuh : facial, creambath, luluran, berburu baju unik, memakai kalung dan gelang manik-manik, belanja sepatu lucu, belanja kain, belanja lipstik, eyeshadow, blush on, memakai krim kulit dari dokter (eh, aku sangat mengetahui bagaimana menggunakan peralatan dandan itu dengan baik, lho! Heran?). Aku suka merancang baju dengan model yang keren (buatku) untuk dijahitkan ke penjahit langganan, aku juga waxing (atau shaving) ditempat-tempat tertentu, , aku suka memakai rok dan jangan heran, kalau aku selalu, tidak bisa tidak, harus berdandan dan berwangi-wangi dengan bedak, deodoran, body-lotion dan body spray sebelum keluar rumah. Ya, dengan bangga aku katakan : aku melakukan semua aktivitas yang , hmmm.. sebut saja cewek-banget.
"Ngapain?" tanyanya. Dia memang tidak mengenalku dengan baik, bagaimana tidak, kami bertemu hanya dalam setiap perjalanan, dalam kehidupan sehari-hari? Tidak pernah! Kami sama-sama mengenakan baju lusuh, sepatu keds atau terkadang sandal jepit dan tidak gaya, berkeringat, tanpa dandanan -jangankan dandan, mandipun tidak karena susah air- lalu memanggul ransel besar. Dan ternyata selama ini, dia selalu mengira bahwa aku memang seperti itu setiap hari, Hoho, salah teman! Oh, pantas! Aku jadi ingat, ia pernah mencelaku suatu malam dalam perjalanan kami : "Bang! jantan banget lo, ngeri gue liatnya!"
Hmm, kalau ditanya ngapain-aku-melakukan-aktivitas-cewek banget-itu, hanya satu jawabannya : aku suka tampil cantik . Nggak dosa,kan? Eh, tampil cantik, lho : berpakaian rapi, bersepatu rapi, berkulit bagus, bebas bau tidak sedap, muka tidak berminyak, bukan berarti tampil bagai mbak-mbak-super-terawat-yang berdandan-menor-mengikuti-trend-pakaian-terkini-berambut-panjang-hitam-tergerai-selalu-memakai-sepatu-hak-tinggi-bahkan-untuk-pergi-ke-warung-saja, jangan salah, aku tidak menor, aku tidak suka memakai sepatu hak tinggi, aku tidak suka berambut panjang, aku tidak suka berambut hitam (tapi merah!) PLUS aku tidak suka berpakaian mengikuti trend terkini, dan menjadi sama dengan sejuta umat - aku suka tampil baik TAPI tetap nyaman bagiku (dan kantongku, tentunya)!
Memang, sih banyak yang bilang, untuk menjadi cantik, tidak perlu serepot itu, karena kecantikan, tidak hanya dilihat dari penampilan fisik belaka, aku setuju itu! Tapi, lagi-lagi, bagiku itu bukanlah sebuah excuse untuk tidak merawat diri, cantik luar dalam kan lebih baik? Ohya, ngomong-ngomong siapa bilang repot? Tidak sama sekali! Nikmat malah!
"Pasti gara-gara punya pacar ya?" tuduhnya. Aih! Salah besar. Punya pacar, tidak punya pacar, putus cinta, tidak putus cinta, sakit flu, tidak sakit flu, bete, tidak bete, bergadang, tidak bergadang ; jika keadaan memungkinkan, aku selalu melakukan aktivitas-cewek-banget itu. Dan aku tidak melakukan itu untuk siapa pun! Aku melakukan itu ya hanya untukku, untuk menyenangkan diriku dengan tampil cantik. Melakukan aktivitas-cewek-banget untuk diri sendiri, jauh lebih menyenangkan daripada melakukannya buat orang lain. Makanya, aku tidak habis mengerti, jika ada teman-teman perempuanku yang berambut empat senti, tiba-tiba memanjangkan rambut, yang segan memakai rok tiba-tiba memakai rok, yang tidak perduli pada bentuk tubuh tiba-tiba ikut program marie-france, yang tadinya tidak perduli akan komedo, tiba-tiba menjadi panik jika ada satu bintik hitam di kulit wajah, yang biasa memakai sepatu keds, tiba-tiba memakai selop cantik, hanya untuk menyenangkan kekasihnya.Duh, apa enaknya berbuat itu untuk orang lain (tapi tidak nyaman bagi diri sendiri)? Beda masalahnya, jika karena kita berpenampilan baik, kekasih kita (dan orang lain) menjadi senang , itu sih sebuah akibat :-)
Bagiku, tidak dosa melakukan aktivitas-cewek-banget, selama itu dilakukan hanya untuk membuat diri kita senang dan berpenampilan baik , apa lagi jika dilakukan karena kecintaan terhadap diri, bukan demi orang lain. Tubuh itu anugrah, yang harus dirawat. Wajah yang berjerawat, penampilan yang tak sedap dilihat, bau-bauan yang berasal dari anggota tubuh yang menyengat, atau apapun yang seharusnya tidak terjadi, padahal kita mampu mencegahnya, itu dosa besar.
Ohya, tapi sebuah dosa lagi jika hal-cewek-banget itu dilakukan karena terobsesi menjadi cantik supaya tidak kalah dengan teman-teman pergaulan masa kini, atau karena takut kekasih kabur untuk perempuan lain, atau hanya karena ingin dilihat orang banyak (Eh, tapi kalau dilihat karena berpenampilan baik, lagi-lagi bukan salah kita, itu hanya sebuah akibat!).
Temanku terheran-heran mendengar jawabanku sampai nyaris lupa, untuk menyampaikan apa yang awalnya hendak disampaikan pada saat meneleponku.
*Gue tuh cewek, teman! Kok bisa lupa? teganya....
Recent Artworks in Gallery
Recent Posts in Blog
0
komentar