sejak kecil aku susah bersahabat, yah mau bagaimana lagi? aku memang tidak pernah memaksakan diri untuk mengenal orang-orang yang tidak begitu menarik perhatianku (sampai sekarang, tentunya!). Tapi ada satu sahabat yang sangat membekas di hati sampai sekarang. Namanya Philia (bacanya Filia, ya bukan Pilia, Filia pakai eF, bukan pakai eP).
Memang tidak ada yang bisa mengerti persahabatan kami, malah tidak sedikit yang menganggapku aneh karena Philia. Tapi aku tidak perduli, karena Philia adalah sahabatku yang paling asyik.
Dia setuju bahwa matahari berwarna biru kalau malam. Dia setuju bahwa semua orang-orang berseragam memakai baju bebas saat mereka berulang tahun, waktu itu aku menggambar polwan yang memakai baju berbunga-bunga, dan dia menggambar polisi yang memakai baju kotak-kotak dan celana pendek. Dia setuju bahwa semua laki-laki yang berani menarik tali belakang bra-ku saat-saat pertama kali aku memakai bra di SD harus dipermalukan, caranya? Pada jam pelajaran olahraga, ambil celana seragamnya, sembunyikan, lalu saat berolahraga, doronglah anak itu kedalam kubangan; anak jahat itu hanya punya dua pilihan : mengikuti jam pelajaran selanjutnya tanpa celana atau memakai celana olahraganya yang berlumpur! Walaupun sesudah itu aku dihukum, tapi aku merasa aku sudah melakukan tindakan yang benar. Dia juga setuju bahwa lilin malam (tahu kan? Lilin berwarna warni yang bisa dibentuk) itu fungsinya bukan hanya untuk dibentuk, tapi juga untuk dilemparkan ke tembok atau langit-langit sampai menempel. "Plop." Kami suka bunyinya saat mengenai tembok atau langit-langit, kalau tidak dilemparkan, ya diletakkan di lantai lalu kami injak, jejak sol sepatu pada lilin itu bagus,lho.. coba saja!
Entah berapa juta kali orang tuaku dipanggil karena aku melakukan hal menyenangkan yang dianggap 'nakal' oleh guru. Orang tua Philia? Hmm, sepertinya dia sudah tidak punya orang tua lagi, bahkan rumahpun tidak punya, soalnya dia tinggal dirumahku selama bertahun-tahun, sampai dia pergi, menghilang untuk selamanya.
"Yang namanya Philia itu nggak ada! Philia itu sama sekali nggak ada!" seru ibu guru suatu hari. Sebelumnya ia bertanya, siapa yang mengizinkan aku membawa minuman ke dalam kelas. Ya, aku bilang saja; Philia dan aku haus.
Tidak ada? Aku bingung, Philia itu ada atau tidak ya? Kok semua orang bilang dia tidak ada? lalu siapa yang setiap pagi selalu ada di kaki tempat tidurku ketika aku bangun? Siapa yang duduk disebelahku dalam bis antar jemput ke sekolah? Bahkan kini siapa yang sedang duduk dibangku sebelah bangkuku itu?. Aku menoleh, lho? Philia tampak aneh, matanya tidak berbinar-binar lagi, tubuhnya diselimuti kabut.
Sejak saat itu, tampaknya semua orang memberiku banyak pekerjaan, ibu guru menyuruhku mengikuti lomba menggambar dan mewakili sekolah untuk ikut cerdas cermat matematika. Aku les berenang. Aku les menari. Aku les piano. Aku ini, aku itu. Temanku jadi banyak, yah, lumayan mereka cukup asyik. Tapi anehnya, ketika aku mulai merasa bahwa berteman dengan mereka cukup menyenangkan, Philia jarang muncul. Hanya sesekali, itupun saat aku sudah terlalu lelah.
Suatu malam tiba-tiba ia muncul, mengajakku bermain, seperti biasa aku sudah terlalu lelah, aku hendak menepuk pundaknya, menyuruhnya untuk bermain sendiri, karena aku mau tidur, tapi tanganku bagai menepuk angin.
"Kamu tuh kok tidak bisa terpegang ya? Tidak seperti teman-temanku yang lain? Jangan-jangan memang benar, kamu itu tidak ada.." Kataku saat itu, Philia membelalak, matanya berkaca-kaca.
"Kamu tidak percaya aku ada?" tanyanya lirih.
"Hmm.. gimana yah? Kayaknya ibu guru benar, kamu tidak ada. Buktinya, hanya aku yang bisa melihat kamu, yang lain tidak, buktinya aku tidak bisa memegang kamu.."
Philia melangkah mundur, lalu berlari keluar, menembus pintu. Kulihat air mata berurai dipipinya. Sejak saat itu aku tidak pernah melihatnya lagi.
Hmm, sekarang agak kangen juga aku dengannya. Kemana ya dia pergi saat itu? Apakah dia kerumah kalian? Lalu, sekarang dia dimana ya? Tolong tanyakan pada anak-anak kalian, apakah mereka kenal dengan seorang anak bernama Philia, aku kangen.
Recent Artworks in Gallery
Recent Posts in Blog
0
komentar