Aku masuk ke dalam kelas, ini adalah aktivitas rutinku tiga kali seminggu selama dua bulan terakhir. Mengajar. Dan selalu saja aku mendapat serangan nervous, maklum pengajar baru.
Baru ada empat anak di dalam. Dua perempuan, dua laki-laki. Yang laki-laki maju, untuk menanyakan bahan kuliah minggu lalu. Aku menjelaskan singkat, dan kusuruh ia kembali ke tempat duduknya ketika ia sudah mengerti.
Sudah lewat sepuluh menit, dari waktu kuliah yang seharusnya, tapi isi kelas hanya bertambah empat, jadi delapan orang, sembilan bila aku dihitung. Biasa,deh! Semua penganut jam karet. Sebagian anak-anak ada di luar kelas, bersenda gurau dan mengobrol.
Aku langsung memulai kuliahku, biar saja duapuluh anak lainnya menyusul. Biasanya memang begitu, ketika anak-anak yang ada di luar kelas itu melihat aku mulai menulis di papan tulis, mereka , satu persatu mulai masuk, memamerkan cengiran padaku, atau mengangguk tidak perlu, sedikit membuat gaduh, menarik kursi, mengeluarkan kertas, meminta kertas loose leaf pada teman yang lain, meminjam ballpoint atau spidol snowman. Aku diam sejenak, menunggu mereka semua siap mendengarkanku.
Baru saja aku hendak mengulang bahan minggu lalu, tiba-tiba seorang anak, gondrong, beranting hidung masuk, matanya bengkak, rambutnya basah, tampaknya ia baru bangun tidur. Dia memakai sandal jepit, yang sebelah kiri berwarna hijau, yang sebelah kanan biru. Ia nyengir lebar dan berjalan menuju kursi kosong di kelas.
"Aduh, kamu mau kuliah atau mau ke WC?" tanyaku, menghentikan langkahnya.
"kuliah,bu!"
"kalau mau ikut kuliah saya, jangan pakai sandal jepit..." kataku, suatu bentuk usiran halus, menyuruhnya keluar kelas dan mencari sepatu, entah meminjam, atau kalau tempat kostnya dekat, menukar sandal jepitnya dengan sepatu.
"iya deh bu..." tampaknya ia sadar, segera keluar kelas. Tapi... tapi? Apa yang dilakukannya? Ia melewati pintu kelas, membuka sandal jepit berbeda warnanya, dan masuk ke dalam kelas, tanpa alas kaki.
"Lho? Kok?" aku heran.
"Yah, katanya nggak boleh pake sandal jepit,bu?" ia berkata sambil tak melepaskan cengiran lebarnya.
"maksud saya, jangan pakai sandal jepit, tapi pakai sepatu!"
"Ohh.. bilang, kek bu dari tadi. Bentar ya bu... saya pinjem sepatu dulu.. bentaaar aja, sabar ya bu!" katanya sambil berlari keluar. Ya ampun!
*hmmm... udah satu semester nggak ngajar. Kok kangen ya?
Recent Artworks in Gallery
Recent Posts in Blog
0
komentar