0
komentar
Aku selalu ingin pergi ke timur, jelang matahari.
Merasakannya terbit lebih cepat dan terbenam lebih lambat.
Membiarkan kulitku terbakar sehingga kehitam-hitaman seperti mereka.
Melihat apa yang jarang aku lihat di sini dan membagi hidupku dengan mereka.
Memang ku tidak yakin, aku akan selalu bahagia di sana.
Aku hanya merasa di timurlah tempatku.
Tapi tiba-tiba secercah sinar lain masuk dalam kehidupanku.
Sinar itu selalu membuatku nyaman, dan jelas bahagia,
walau tidak secerah matahariku.
Kini aku ragu, haruskah aku pergi, jelang matahari timurku, atau bertahan, diam bersama sinar kecilku?