kenalpun tidak, tapi aku tidak menyukai Monyet itu. Entah apa yang membuat aku demikian. Aku terbakar kesal, ingin rasanya mengomel panjang lebar jika aku mendengar nama monyet itu. Padahal, sekali lagi, kenal dekatpun tidak.
seharusnya aku tidak pernah mendengar pengakuan apapun tentang monyet itu. Sehingga aku tidak perlu merasa sebal padanya. lagipula sebenarnya monyet itu tidak bersalah, dan kurasa, dia juga orang eh, monyet yang baik, tapi aku tidak bisa menahan diriku untuk tidak kesal padanya. Bodoh,kan? dan yang lebih bodoh lagi aku tidak pernah bisa marah atau protes pada monyet ini yang mungkin dapat disebut bersalah ( walaupun sesungguhnya aku tidak yakin siapa yang benar-benar bersalah disini.. atau lebih baik aku menyalahkan keadaan saja?. Monyet ini kesepian. Hmm, tapi itu tetap tidak bisa membuatku lebih lega.)
Celakanya, aku selalu terpancing untuk bertanya tentang monyet itu. Padahal kan aku kesal kalau aku mendengar apapun yang berkaitan dengannya? Dan lebih celaka lagi, monyet ini tampak senang membuatku terus menerus kesal, entah kenapa. Kalau saja aku menganggap semuanya sudah selesai, seharusnya aku tidak usah menyinggung apapun tentang monyet itu, kan? lalu menjadi kesal dan bertambah kesal ketika monyet ini semakin semangat menggodaku dengan menyebut-nyebut monyet itu. Sebut aku bodoh, tolol, cemburu buta atau apapun... aku tidak keberatan, karena mungkin aku memang bodoh, tolol, cemburu buta atau apapun...
I wonder why this monkey loves to make me so
My oh my.. suddenly preparing back ups makes sense to me
:-)