Sepertinya memiliki hubungan jarak jauh adalah suratan bagi ibu saya. Dulu ia dan ayah (ini cerita ibu saya) sebelum mereka menikah, sempat beberapa tahun hidup terpisah pulau, ayah di Palembang, ibu di Bandung.
Tapi sialnya, suratan ini kemudian diturunkan secara genetika (!) pada saya. Padahal, tidak seperti ibu yang cueknya minta ampun, saya bukanlah orang yang bisa berhubungan jarak jauh. Iya, saya selalu membutuhkan kehadiran fisik pasangan, untuk melakukan banyak hal bersama-sama.
Tapi apa daya, dapetnya yang jauh melulu. Ya sudah. *hela nafas*
Kalau dipikir-pikir, walaupun sekarang berhubungan jarak jauh, saya masih bisa dikatakan lebih beruntung dari ibu, karena kini alat komunikasi sudah jauh lebih banyak. Ada telepon, ada internet. Saya bisa dengan mudahnya mendial nomor pasangan, atau memainkan jemari saya pada keypad ponsel untuk mengirimkan pesan kurang penting seperti : "selamat makan sayang, siang!" :D, atau online di kanal cakap maya pada malam-malam tertentu.
Sedangkan ibu saya? Harus berkirim surat, maksimal 2 minggu sekali. Bertelepon pun tidak bisa karena di rumah ibu saya belum terpasang telepon pada masa itu.
Tapi ya itu, seberuntung-beruntungnya saya - tetap tidak ada yang bisa menggantikan kehadiran seseorang secara nyata; 3 dimensional dan teraih. Huruf-huruf yang disediakan PC atau ponsel, tidak mungkin menggantikan kata-kata yang keluar dari mulut pasangan. Emoticon :) ( senyum), tidak akan bisa menggantikan senyuman yang sesungguhnya. Emoticon >:D< (memeluk) , tidak akan bisa menggantikan pelukan nyata. Emoticon :-* (mencium), juga tidak akan bisa menggantikan ciuman sebenarnya - walaupun itu diketik berulang-ulang. Tetap tidak terasa.
Tapi lucunya, ibu dan ayah saya bertahan. Hebat ya? Beliau sering bilang "Ya udah, mau diapain lagi? Jalannya harus gitu kok, kan yang penting jaga hati sendiri dan jaga hati pasangan."
Ciyehh..
Sebenarnya bukan jaga hati sendiri dan jaga hati pasangan yang jadi masalah. Tapi ya itu, kehadiran fisik pasangan yang saya butuhkan. Lagipula, berhubungan jarak jauh... ehm.. berat di ongkos. :D
*hela nafas panjang*
Ah sudahlah, benar kata ibu saya - Ya udah, mau diapain lagi, jalannya harus gitu,kok. Tokh, walaupun berjauhan, tetap sayalah yang jauh lebih beruntung hidup di dekade ini; di mana saya masih bisa berhubungan secara intensif setiap hari, dengan berbagai media yang tersedia.
Bahkan hebatnya, selain berkomunikasi, saya masih juga bisa melakukan banyak aktivitas bersama,walaupun berjauhan... salah satunya adalah menggambar iseng di doodle sambil mengobrol di kanal maya Y!M.. hehehe...
Waduh.. rasanya jadi ingin menyanyi untuk diri sendiri begindang...
Don't let go girl we've got a lot
Got a lot of love between us
Hang on hang on hang on
To what we've got
(Let's Hang On - Manhattan Transfer)
Ayo, Bertahan! Saya pasti bisa!
Have a nice weekend everyone.... :)