"Kalo si ini anaknya gimana kira-kira?"
"Hmm, ngeliat entri blognya sih, kayaknya nih, anak kota yang manja dan high maintenance gitu deh. Nah, kalo si ini?"
"Humm, kayaknya nih, orangnya pinter, pendiam, banyak baca tapi susah gaul."
"Kalo si ini?"
"No comment. Gue kenal live, gak aci ah."
"Okay. Kalo yang ini?"
"Hmm, kayaknya sih, sebenernya nggak lucu-lucu amat di kehidupan nyatanya."
"Kalo si itu, iya si itu.. seleb blog itu....."
.....
Yang di atas adalah secuplik hasil perbincangan dengan seorang teman maya beberapa waktu yang lalu. Kami sedang iseng-iseng bermain judging a person by his/her blog's entries.
Sebenarnya ini adalah permainan konyol. Bayangkan, bagaimana mungkin isi blog itu bisa merefleksikan kepribadian seseorang secara utuh, mengingat bahwa blog itu hanya sedikit persen dari kehidupan kesehariannya? Coba, berapa lama kalian menghabiskan waktu di depan komputer ketika hendak membuat entri baru pada blog kalian? 5 menit? 10 menit? 15 menit? 1 jam? Ada seorang teman saya mengaku pernah menghabiskan waktu 2 jam untuk membuat sebuah entri, writer's block katanya.
Okay, mau 5 menit, atau pun 2 jam, tetap saja, itu hanya sebagian kecil dari waktu yang kita punyai dalam keseharian kita yang masih tidak bisa mewakili kepribadian dan karakter. Ya kan?
Tapi lucu, kecenderungan semua orang (termasuk saya), adalah suka merasa benar-benar kenal dengan seseorang, hanya karena membaca entri blognya. Kalau di blognya tertera foto, kita beruntung, hanya tinggal mengira-ngira karakter blogger tersebut. Kalau di blognya tidak tertera foto, maka kita akan mulai mevisualisasikan si blogger dalam benak.
Dulu, sekitar tahun 2001-an, sewaktu blog belum menjamur, ada sebuah blog yang entrinya berisi banyak protes, amarah dan makian terhadap dunia dan isinya. Sangat berbeda dengan blog saya yang berisi seperti diari (hehe, yep, saya pernah mengalami masa menceritakan berapa langkah yang harus saya tempuh dari kamar ke kamar mandi, ha! Jangan tertawa, tapi entri itu sudah saya hapus, weks :P).
Sebut saya aneh, walaupun kadang-kadang saya suka bertanya-tanya "si blogger ini capek nggak sih marah-marah mulu?", tapi saya suka sekali dengan blog itu. Lalu saya mulai membayangkan wujudnya. Kecil, cerewet, bermuka judes dan kalau mengobrol pasti akan selalu sinis.
Okay, suatu saat, karena suatu keperluan, kami saling mengirim e-mail dan harus bertemu a ka kopdar. Dari rumah saya sudah menyiapkan mental akan dihujani dengan kesinisan-kesinisannya. Tapi ternyata, setelah bertemu, semuanya begitu mengejutkan, karena apa yang saya temukan benar-benar kebalikan dari bayangan saya. Blogger itu sangat baik, ramah dan.. kocak.
Dalam pertemuan itu, kami jadi membahas bahwa sebenarnya blog adalah salah satu dari sekian medium penyampai informasi yang keren yang pernah ada di dunia. Para blogger punya kendali penuh atas tulisannya, ia bisa menulis dengan jujur isi pikirannya, tanpa dimuati oleh kepentingan-kepentingan pihak tertentu. Ia benar-benar bisa memperlakukan tulisannya itu sebagai apapun, mau seperti diari yang menceritakan berapa kali ia mengunyah makanan atau menyisir, mau daftar harga barang-barang di salon, mau kutipan-kutipan dari buku-buku, bahkan mau menjadi orang lain pun bisa (seperti blog ini dulu di tahun 2003-an, it was me, the entries all are fictions. Maaf buat yang ketipu, huehehe), masalah politik, olahraga, musik, endeswey endeskoy. Benar-benar apapun dengan keluasan cara berpikir dan pengetahuan yang dimiliki masing-masing.
Setelah itu, ia akan 'langsung' berinteraksi dengan pembaca tanpa harus melewati editor. Reaksi berbentuk simpati, koreksi, penilaian, hujatan dan seterusnya adalah tanggung jawab atau kalau mau disebut, resiko si Blogger sendiri.
Anyway, untuk personal blog pada umumnya , saya selalu merasa bahwa ini adalah medium yang menyenangkan untuk bermain-main. Setiap entri mempunyai kekuatan, walaupun hanya terdiri dari kalimat-kalimat, kata-kata, huruf-huruf, tanda baca, foto, hasil karya dan seterusnya. Jika diatur sedemikian rupa, bisa - kasarnya - memanipulasi pikiran dan emosi pembaca. Ada yang merasa sebal, kesal atau setidaknya menilai, seperti saya dan teman maya yang melakukan permainan konyol bernama judging a person by his/her blog's entries.
(aih jadi inget, ada yang pernah bilang, bahwa yang berbicara dalam blog itu adalah alter-egonya, Hi djeng-yang-sudah-memasuki-comfort-zone.. Iya kamu, Mbakyu! *wink wink* Sorry, blom bales e-mail,hehehe..)
Lagi-lagi sebagai penutup, saya hendak mengutip salah satu e-mail via japri dari orang yang tidak mengenal saya dan juga sebaliknya.
Saya jadi geli sendiri sekaligus bertanya-tanya, ini saya yang amnesia atau apa,ya? perasaan saya tidak pernah bilang bahwa diri saya pintar. Seingat saya sih, saya hanya pernah menyebut 'I'm damn hot'. :D. Tapi saya memang pintar, kok.......... pintar untuk bikin orang sebal ( sudah dari sononya, bawaan orok. Haha)
PS:
Akhirnya saya bisa juga jalan-jalan. Yay! ;-) Libur ngeblog dulu yaks. Don't miss me too much.:D Atau kalau kangen, saya kasih PR aja deh, coba hitung berapa banyak pulsa yang dihabiskan oleh tokoh-tokoh dalam postingan saya yang ini ? (see? see? saya memang pintar kan untuk membuat orang sebal? hehe *bletagh!*)
C U Around guys.