Lhokseumawe kena gempa & tsunami, di kompleks Cuma kerasa gempanya doang, tapi di luar banyak banget korban
Sender :
Tante Caecilia.
+628122******
Aku dan keluargaku benar-benar terkejut menerima sebuah pesan pendek dari seorang sahabat keluarga di sana Senin sore. Buru-buru kami menghidupkan televisi, untuk mencari tahu kebenaran berita itu.Dan benar, aku dengan jelas bisa melihat tempat itu hancur lebur.
Serasa ada yang jatuh dari rongga dadaku; perasaan ini campur aduk, kosong, sedih, nggak percaya, yang jelas semuanya benar-benar mampu membuat hatiku terasa sangat sakit.
Aku pernah menghabiskan masa kecilku di sana, 15 tahun. Bukan waktu yang singkat, cukup untuk merekam dan menyimpan nyaris setiap sudut dan peristiwa yang pernah terjadi di dalam otak. Tayangan bencana ini di televisi benar-benar memutarkan kembali seluruh film yang pernah ku’main’kan di sana. Damn. Aku menjadi sangat emosional.
Ditengah kekalutanku kemarin, aku sempat menghubungi beberapa teman, yang semua jawabannya terdengar menjengkelkan buatku :
”Untung Bandung nggak deket laut, untung keluarga gue gak ada yang di Aceh.” sambil terus memamah kastangels.
(Dalam hati aku berkata : ”lo punya otak gak sih? Punya hati gak sih?” )
”Semua hal, kalo disakiti terus menerus bisa marah, termasuk alam.” sambil terus bermain PCgame.
(Dalam hati aku berkata : ”Pointnya apa, Mas?” )
”Sudahlah, ini memang udah suratan Tuhan. Jangan larut dalam kesedihan.” sambil terus mengirimkan sms kepada kekasihnya,
(Dalam hati aku berkata : ”basibasibasibasi..” )
”Bisnis kain kafan nguntungin kali ya di sana?”sambil nyengir kuda.
(Dalam hati aku berkata : ”Plis deehh, mau gue hajar?” )
Bahkan ada lagi seorang teman bilang aku berlebihan, terlalu sensitif, sok sosial, cengeng dan entah apa lagi. Aku juga nggak ngerti, waktu peristiwa pemboman di Kuningan, jatuhnya pesawat Lion Air, gempa di Alor dan Nabire, aku melihat tayangannya, sedih, prihatin dan miris, tapi tidak kacau balau seperti kemarin. Aku masih bisa melakukan aktivitasku seperti biasa.
Di ujung hari, aku teringat akan Youfy, seorang sahabat, yang pernah sama-sama menghabiskan masa kecil di sana; kukirimkan sebuah pesan pendek padanya :
’Gw ngeliat berita tsunami di aceh & liat gbr2 yg gw kenal bgt tptnya.Tb2 gw ngerasa sedih bgt. Lo gt jg gak sih? Atau gw yg berlebihan?”
Send. Sejurus kemudian aku menerima delivery report. Tak ada balasan sepanjang malam, membuat aku merasa sangat yakin bahwa aku saja yang berlebihan, terlalu sensitif, sok sosial, cengeng dan entah apa lagi.
Tapi keesokan paginya, ada sebuah pesan pendek dalam inboxku:
Iyaaa gue jg sedih banget, tiap nonton pasti merinding.. gue pengen banget ditugasin ke sana kalo gue gak harus sidang.. hiks.
Sender :
Youfy
+62815*******
Saat itu aku sungguh lega, ternyata ada juga yang merasa sama denganku.
***
Sepanjang pagi ini aku sempat berpikir, ketidakmampuan teman-temanku yang lain untuk berempati mungkin bukanlah salah mereka; mereka sama sekali tidak memiliki ikatan emosi dengan tempat itu.
Sama saja seperti orang-orang bodoh di friendster yang memasukan topik ”Waktu bom kuningan meledak gue lagi.....” dalam bulletin board dan memasukan jawaban-jawaban dungu seperti : ”Lagi ketemu delon”, ”gerai XX lagi sale 50%, and I was there, shopping.” yadda yadda bla bla...
Aku harus berusaha untuk maklum, yang mereka tidak punya hanyalah ikatan emosi (..dan mungkin... hati beserta otak? :P)
UPDATE!
Koordinator Kesra RI
Rek. atas nama Kepala Biro Umum bidang Kesra
Nama: I Nyoman Meweh
Rek. BNI Cab Harmoni: 07 000 311 2717 911
Metro TV
Acc. No.: 309-3007979 Citra Media Nusa
Purnama
BCA KCP Kedoya Baru
Pundi Amal SCTV
BCA, Acc No.: 084-2662000
Dompet Amal Trans TV
BCA Setiabudi 7660-121-000
RCTI Peduli
BCA Pasar Minggu Acc. No. 128.300.7000
Indosiar
Rek. BCA a/n Indosiar: 001 - 304 - 0009
Jaknews FM
Alam Elok 1 UX12/7
021-75906924
Jaringan Relawan Kemanusiaan Jakarta
Sanggar Ciliwung
Jl. Bukit Duri
021-8308255
Recent Artworks in Gallery
Recent Posts in Blog
0
komentar