Ada seekor kancil yang senang sekali berjalan-jalan sendiri di hutan, bukan karena ia pemberani seperti yang dipikirkan teman-temannya, ia hanya senang bertemu dan berteman dengan binatang penghuni hutan lainnya. Sebenarnya ia penakut, ia takut akan serigala, ia takut akan harimau, ia takut akan singa, iapun takut akan buaya, tapi keinginan untuk bertemu dan berteman dengan penghuni hutan lainnya telah mengalahkan rasa takut itu. Ia telah berteman dengan jerapah, ia berteman dengan rusa, ia berteman dengan kambing, ia berteman dengan kuda.
Orang tua kancil itu sering melarangnya untuk berjalan-jalan sendiri karena terlalu banyak binatang buas di hutan, tapi mereka sadar, anak mereka sungguh keras kepala, akhirnya mereka hanya meminta kancil itu untuk berhati-hati.
Suatu hari, saat si kancil sedang bermain sendiri di hutam, ia tidak sengaja bertemu lagi dengan teman sekolahnya dulu : seekor serigala hitam.
"Hai, kancil! Apa kabar?" seru si serigala hitam sambil melambaikan tangannya.
"Hai, serigala... kabar baik! Sudah lama ya tidak bertemu?" si kancil itu mendekat dengan takut-takut.
"Iya, sudah delapan tahun." Serigala memegang pundak si kancil dengan tangannya yang besar, berbulu dan memiliki cakar yang tajam. Si kancil takut, tapi ia berusaha untuk tidak menunjukkan rasa takutnya.
Serigala hitam itu mengajaknya untuk berjalan-jalan mengelilingi hutan. Si kancil setuju, ia memilih untuk melawan rasa takutnya, dan mengikuti rasa penasarannya karena mereka tidak pernah mengobrol sama sekali sebelumnya, walaupun mereka pernah satu sekolah.
Oh Iya, di hutan ada sekolah anak binatang, semua anak binatang -termasuk si kancil dan si serigala- pergi ke sekolah itu untuk belajar banyak hal. Ada si kancil dan teman-temannya, ada serigala hitam dan teman-temannya, ada anak buaya dan teman-temannya, ada anak harimau dan teman-temannya, pokoknya banyak anak-anak binatang di sana. Tapi tidak semuanya saling berteman, kebanyakan murid-murid disekolah itu hanya berteman dengan sejenisnya, dan tidak mau bergabung dengan anak binatang yang tidak sejenis, waktu itu dalam pikiran-pikiran murid-murid hanya satu : bermain dengan anak binatang lain jenis tidak menyenangkan. Begitu pula dengan si kancil, ia tidak bermain dengan si serigala, walaupun mereka saling kenal, jangankan bermain, mendekatpun tidak berani, si kancil takut jika ia beramah tamah dengan si serigala, ia akan dimakan.
Tapi itu dulu, sekarang si kancil telah berubah, ia suka berteman dengan siapa saja, tapi ia belum pernah berteman dengan binatang buas. Karena itu ia mau saja diajak serigala untuk berjalan-jalan, karena ia ingin berteman dengan serigala. Mereka bersenang-senang, mengitari hutan, bermain petak umpet, memetik bunga liar, bermain tebak-tebakan, bermain permainan menyusun kata, tapi paling banyak, mereka mengobrol tentang masa-masa dulu saat mereka sekolah.
"Kancil, aku kira kamu tidak suka berteman dengan binatang selain kancil." Kata serigala tiba-tiba, mereka kini sedang berada di tepi danau di tengah hutan, serigala menjulurkan kepalanya ke danau, ia meminum airnya dengan lahap. Sang kancil memperhatikan betapa besar mulut serigala, betapa tajam taringnya, dan betapa lebar lidahnya. Anehnya, si kancil tidak merasa takut lagi.
"Tidak, aku mau kok bermain dengan semua jenis binatang." Jawab si kancil, ia mengikuti si serigala, meminum air danau.
"Kalau begitu, kenapa kamu tidak mau bermain denganku?" serigala telah selesai minum, dia berjalan menuju ke pohon rindang yang berada tak jauh dari tepi danau, lalu berbaring di bawahnya.
"Aku takut kamu dan teman-temanmu akan memakan aku dulu."sang kancil menghampiri serigala.
"kalau sekarang? Masih takut tidak?"Tanya serigala, ia menaruh kedua lengannya dibelakang kepalanya, dan berbaring terlentang.
"Sekarang? Tidak, aku percaya kamu kok" si kancil menjatuhkan dirinya di sebelah serigala.
"Jangan." Sahut serigala dengan suara setengah mengantuk.
"kenapa?" kancil menoleh dan memperhatikan serigala yang matanya setengah menutup.
"karena aku serigala, kamu tidak boleh percaya aku." Dan tak lama, serigala tak mampu lagi menahan kantuknya, ia tertidur.
Si kancil tidak menjawab, dan mulai berpikir, mungkin benar sebaik-baiknya teman lamanya ini tetap saja ia seekor serigala.
....
Si kancil dan serigala masih berteman baik sampai sekarang, mereka sering berjalan keliling hutan bersama, saling menceritakan mimpi-mimpi mereka : serigala ingin membangun kerajaan sendiri dan si kancil ingin berteman dengan seluruh binatang dari semua hutan yang ada di dunia ini.
Tapi si kancil tetap berhati-hati pada temannya, karena bagaimanapun temannya adalah serigala, yang suatu saat mampu memangsanya. Yah, setidaknya ia senang karena dengan melawan rasa takutnya terhadap serigala, ia mempunyai satu lagi teman baru, tidak seperti teman-temannya yang hanya berteman dengan binatang sejenis saja.
Recent Artworks in Gallery
Recent Posts in Blog
0
komentar