Mimpinya adalah memiliki teman hidup yang seiman, agar nanti mereka bisa pergi ke gereja setiap minggu berdua, bisa membaptis anak bersama, mengantarkan anak mereka ke sekolah minggu dan merayakan natal bersama. Aku belum memikirkan pernikahan, lagipula kami masih terlalu muda, 18 tahun, jadi hanya bisa mentertawakannya.
Ia sangat menutup kemungkinan untuk bersama-sama dengan orang yang berbeda iman. dia selalu berkata "aku tidak mau membuat mimpi-mimpiku hancur berantakan." Aku belum memikirkan pernikahan, lagipula kalau masih pacaran apa salahnya? Jadi aku tetap mentertawakannya.
.....
Tahun ini adalah natal ke dua yang mereka rayakan bersama. Aku melihatnya mengecup selamat natal pada laki-laki seimannya. Mimpinya nyaris terwujud, mungkin tahun depan mereka akan membaptiskan anak mereka, dan tahun-tahun berikutnya, mereka juga akan mengantarkan anak-anak mereka ke sekolah minggu.
Aku belum memikirkan pernikahan, tapi aku tidak lagi mentertawakannya, karena tiba-tiba mimpinya menjadi masuk akal bagiku.
Recent Artworks in Gallery
Recent Posts in Blog
0
komentar