aku menyukai mereka.
Tidak sedikitpun aku peduli, waktu mereka pertama kali datang dirumahku. Kata ayah mereka sangat cantik, tapi kataku mereka terlihat aneh, tapi aku biarkan saja ayah memuja-muja mereka. Ayah merawat mereka dengan sepenuh hati, kata bunda, mereka adalah anak-anak bungsu ayah, karena ayah panik jika mereka terlihat tidak lincah, ia takut mereka sakit. Sama seperti dulu, ayah panik ketika aku tidak banyak berceloteh, atau adikku tidak banyak berlari-lari. Seharusnya aku dan adikku cemburu karena ayah sekarang lebih memperhatikan mereka daripada kami. Tapi mungkin kami berdua sudah dewasa, sudah punya kesibukan sendiri, tidak sedikitpun kami cemburu (lagipula, aku yakin, aku dan adikku akan merasa gerah jika tiba-tiba ayah memperhatikan kami berlebihan.)
Tidak sedikitpun aku perduli, ketika mereka sudah berada dalam hitungan bulan dirumahku. Ketika bunda berkata betapa semakin cantik, lucu dan sehatnya mereka. Aku tetap berpikir mereka tampak aneh. Tidak menggemaskan seperti yang dulu, tidak bisa dielus, tidak berbulu, tidak bisa menggonggong, tidak ekspresif bahkan tidak bisa diajak tidur bersama. Huh, mengingat yang dulu, aku jadi kangen. Mereka semua sudah mati, karena tua, sejak saat itu, rumah kami jadi sepi. Mereka yang sekarang berbadan licin, bisanya hanya membuka dan menutup mulut, dan tidak mungkin aku bisa mengajaknya bermain, atau berjalan-jalan, mereka hanya bisa tinggal dikolamnya.
sampai sebulan yang lalu, ketika aku mulai merasa pusing akan pekerjaanku, aku iseng duduk di tepi kolam mereka. Aku mulai memperhatikan mereka, yang sedang sibuk berenang , satu persatu, ada yang berwarna putih, jingga dan abu-abu, ada yang berwarna putih dengan lingkaran jingga dikepalanya (kata ayah, jenis seperti itu bernama tancho), ada yang berwarna jingga saja, bahkan ada satu yang berwarna hitam kehijauan, (kata ayah, jenis seperti ini bernama cagoy,bisa membuat yang lain menjadi jinak). Tiba-tiba aku terdorong untuk mengulurkan tanganku ke dalam kolam, mereka lari, mungkin takut padaku.
Lalu, ku ambil makanan mereka, ada tiga jenis, bentuknya butiran, satu berwarna merah, itu adalah makanan sehari-hari mereka, satu berwarna hijau, itu untuk membuat warna tubuh mereka menjadi cerah, dan satu lagi berwarna jingga, vitamin dan obat mereka. Kucampurkan ketiganya, tepat seperti yang ayah lakukan.Aku menebarkan makanan mereka kedalam air, awalnya mereka ragu-ragu, tapi aku mencoba untuk bersabar, membiarkan makanan itu mengambang terbawa arus kian kemari. Aku mundur sedikit, berusaha agar aku tidak terlalu terlihat oleh mereka, dan benar, mungkin mereka takut padaku, karena ketika aku 'menghilang', satu persatu mereka mulai berani mendekat, dan memakan makanan yang kutaburkan.
Begitu terus setiap hari aku memberi mereka makan, awalnya aku harus menjentik-jentikkan tanganku ke air untuk memanggil mereka, lama-lama hanya dengan mendecakkan lidah, mereka sudah datang. Dan kini, hanya melihat aku datang saja, mereka sudah berkerumun. Ohya, mereka sekarang sudah berani makan langsung dari tanganku! Kadang-kadang tanpa kusadari aku tertawa-tawa sendiri, melihat mereka bertabrakan satu sama lain, berebut makanan, berderet memunculkan kepala mereka, ketika aku duduk ditepi kolam, atau menggesekkan badan mereka pada tanganku yang tercelup dalam air.
Ada duapuluh mereka, dan aku telah memberi mereka masing-masing sebuah nama : nippon (karena badannya putih dengan bulatan merah dikepalanya, aku baru tau ini nama yang pasaran, seperti nama doggy atau pus), Widy, Lusi, Nola (karena mereka selalu berenang bertiga), Nemo (karena ia sangat mirip dengan karakter Nemo dalam finding Nemo), Samson (karena ia kuat, suatu hari ia meloncat keluar kolam, tapi ia dapat bertahan cukup lama diluar air) , turbo (karena bentuknya langsing), GusDur (karena yang ini buta sebelah), Hantu (karena ia suka tiba-tiba menghilang bersembunyi).. sisanya belum kuberi nama.. ada ide?
Yang jelas, aku sangat menyukai mereka, karena hanya duduk ditepi kolam dan memandangi mereka berenang kian kemari saja, aku sudah merasa damai dan tenang. Dan kekesalanku terhadap apapun mampu terobati oleh polah mereka!
aduuh punya binatang piaraan tuh menyenangkan sekali yaaaaa??? :)