Seorang sahabat yang akan menghadapi sidang thesisnya, merengek-rengek padaku untuk membantunya secara moral, spiritual serta tenaga, karena ia menganggapku sebagai orang yang sudah berpengalaman.
Demi sahabat, kurelakan satu malam , untuk ketikannya yang entah mengapa tidak mengalami kemajuan sedikitpun (alasannya sih writer's block.).Tapi ketika aku tiba di rumahnya, tebak apa yang dia lakukan?
Chatting!
Dimana?
IRC!
(Yes, IRC yang artinya internet relay chat - di mana ketika kamu menggunakan nickname ce_sexy, co_jomblo, jomblo_hbl, ce-horny atau apapun yang menarik, kamu akan mendapatkan banyak sapa : 'hi, a/s/l pls?' dilanjutkan dengan 'kul/ker?' dan bisa juga dengan 'wanna cyber?')
Satu kalimat yang pertama keluar dari mulutku adalah "Yo Olloooooh, basi bener sih lo!". Tapi dia malah menarik dan mendudukkanku di kursi tepat di sebelahnya.
"Perhatikan" Katanya. Aku memperhatikan - ia menggunakan nickname : pejuang_cinta. Aku menahan tawa. Segitu stressnya kah dia menghadapi sidang thesis sehingga ia menggunakan IRC lagi DAN memakai nickname seperti itu?
Tapi aku diam saja, ku perhatikan dirinya yang semakin asyik. Tapi ada satu yang menarik perhatianku; setiap orang yang bertanya 'hi, a/s/l?' selalu dibalasnya dengan '23/m/bdg' (padahal jelas-jelas dia perempuan, DAN 27 tahun gitu lho), lalu setiap ada orang yang bertanya 'kul/ker?' dia menjawab vocalist homeband-nya sebuah cafe di Bandung (padahal daripada menyanyi, dia itu lebih ahli nimba - gitu lho, secara suaranya nggak pitch dan suka off beat.)
"Lo ngapain sih?" Tanyaku.
"Iseng." balasnya sambil menjawab pertanyaan seorang ce_imut 19/f/jkt
pejuang_cinta : malam minggu nih, lo nggak ada yang ngapelin, kok malah chatting.
ce_imut : lagi jomblo nih.
ce_imut : eh nama lo siapa?
pejuang_cinta : Tora
pejuang_cinta : nama lo?
(mungkin temanku terinspirasi oleh Tora Sudiro yang memang yummy.)
ce_imut : Cinthya
ce_imut : Nah, elo sendiri kok malam minggu chatting?
pejuang_cinta : sama kek elo, gue jomblo.
ce_imut : wah jodoh dong xixixixix..
pejuang_cinta : wah, iya yah, bisa jadi.
Dan bla..bla..bla.. yadda..yadda..yadda
Temanku ternyata sejenis perayu ulung. Sampai pada akhirnya ce_imut ini memberikan pic-nya pada temanku. Foto studio, berbackground ungu bintang-bintang. ia perempuan, dengan rambut panjang lurus berwarna artifisial, mata bulat besar tanpa lipatan kelopak mata, hidung bangir, bibir mungil. Kulitnya putih, ia mengenakan tubedress. Dengan pose Jonas awal 90-an banget; tau,lah.. kedua lengan yang disilangkan tanpa arti di bahu. Memang benar ce_imut itu imut adanya.
Tapi ketika seseorang sudah memberikan pic, aturannya adalah, ia mendapat pic balasan dari lawan bicara mayanya. Sahabatku panik.
"Tenang. buka gettyimages.com terus cari foto dengan keyword asian guy, pilih yang lucu." kataku.
Klik.Klik.Klik.
Dengan cekatan sahabatku mencari seluruh image yang ada, dia menemukan satu - yang kami setujui lucu.
Dan segera mengirimkannya pada si ce_imut. Gawatnya - ce_imut itu langsung suka pada pejuang_cinta. Ya ampun! Dan yang lebih parah lagi, ce_imut itu berkata bahwa minggu depan dia akan ke Bandung, dan mengajak sahabatku untuk bertemu, bahkan ia memberikan nomor ponselnya begitu saja.
"Mampus, Iseng banget sih." celaku yang mulai merasa hal ini tidak lucu lagi.
Aku meninggalkan dia bermain-main dengan si ce_imut, menghempaskan diri di atas tempat tidurnya yang nyaman. Sejurus kemudian, ia menyusulku.
"Udah, puas?" tanyaku.
"Udah ah, ngeri. Keknya jatuh cinta gitu deh dia." Jawab sahabatku sambil menyeringai jahil.
"Padahal baru sekali kan ketemu maya?" tanyaku.
"Iya. Kok bisa ya?"
"Ya jelas bisa, ada dua kemungkinan, si ce_imut itu bego banget, atau lo orang yang jago memaikan teater pikiran."
"Maksudnya?"
Aku langsung menjelaskan apa yang pernah kualami waktu aku kuliah di tahun 1996, disaat aku kecanduan IRC, aku pernah terpesona dengan sosok yang ber-nick 'papa_smurf'. Kami belum pernah benar-benar bertemu, tapi kami chatting secara rutin selama satu tahun tanpa berkirim foto , dia papa_smurf 23/m/jkt dan aku smurveen 19/f/bdg (i tot it was a purr-fect combo.. *lol)
Benakku mulai menyusun potongan-potongan puzzle tentang dirinya. Sampai satu titik - di mana aku merasa tahu bagaimana dia sebenarnya : pintar, keren, ganteng, ramah,baik hati dan nyaman untuk dijadikan teman (okay..okay, kuakui, dengan bodohnya aku mengharapkan lebih dari teman -pathetic huh?)
Kami memberanikan diri untuk bertemu - dan mendapatkan kekecewaan. Fisik nggak penting lah, ya.... tapi sedikitpun aku tidak merasa nyaman bersamanya. Aku pulang dengan sebal. Dan tambah sebal ketika belakangan aku mengetahui bahwa dia itu psikopat. Selama enam bulan berikutnya hari-hariku menjadi mengerikan - menerima terornya.
Hhh, dunia maya, dunia maya! Orang bisa dengan seenaknya memainkan satu karakter tertentu, yang artifisial. Orang juga bisa dengan mudahnya membuat orang lain suka dengan karakter yang dibangunnya. Selama belum bertemu muka langsung, saling memperhatikan gesture...... yang namanya teater pikiran ini akan terus berlanjut.
"Intinya apa?" tanya temanku.
"Lo tuh bloon deh, intinyaaa.. yah, never trust anyone from internet. You, Moron".
Kami berdua tertawa terkekeh.
Ternyata stress menjelang sidang dan IRC itu adalah kombinasi yang mengerikan!