Aku sudah nyaris lupa rasanya. Bahkan kupikir, aku tidak mungkin lagi merasakan hal seperti ini.
(Rasa apa? Rasa patah hati lah, dodol, gak baca postingan gue sebelumnya ya?..)
Yang jelas; campur aduk - kadang aku merasa sangat sedih, sampai-sampai ditengah ku beraktivitas, mata ini berkaca-kaca, raut wajah tidak terkontrol, dada sakit, tenggorokan tersumbat dan semua orang bertanya : "kamu kenapa? sakit?"
("Iya, bengek" itu jawabku.)
Kadang aku merasa sangat marah, sampai-sampai yang kuinginkan hanyalah mencincang tubuh mereka, memasukkan sayatan dagingnya ke dalam kapsul jelly, lalu memakannya secara religius setiap pagi. Eh, bukan itu saja, aku juga suka memikirkan untuk menyayat-nyayat wajah mereka dengan cutter, lalu membaluri lukanya dengan ramuan jeruk nipis (2 sendok makan), garam (2 sendok makan) dan cuka (2 sendok makan) - sambil -yah, secara religius lagi - menari dan bernyanyi ... "genjer.. genjer.."
(mungkin di kehidupanku yang lalu, aku adalah gerwani)
Tapi baru saja sore ini aku tertawa-tawa bersamanya, mengobrol dan bercanda seperti biasa, seolah apa yang terjadi bukanlah hal yang besar.
(atau memang sebenarnya bukan hal yang besar? tapi aku saja yang membesar-besarkannya?)
Pfuuuuuhhhhhhhhhhhhh...
akhirnya aku ingat lagi bagaimana rasanya. Lumayan juga.
hehehehe....
UANYING!
be nice to your new girl(s). Yang lo butuhin adalah menyingkirkan keegoisan lo dan mengerti apa arti menghargai perasaan orang lain. Tanpa dua itu, lo bakal terus menerus menyakiti banyak orang -- atau memang itu yang lo mau?