Walah, pertanyaan ibu ini hampir saja membuatku tersedak. Eh, iya aku ada di resepsi pernikahan, lho! Pakai kebaya! Kebayaku berwarna putih dengan bordiran biru muda, kainnya berwarna biru tua dan biru muda, selopnya biru muda dengan hak enam senti.
(Kebaya putihku sungguh indah, tapi aku merasa seperti banci di dalamnya)
"Ayo, cepetan loh! Mamamu sudah menunggu untuk bisa ngemong cucu!" ibu itu melanjutkan. Aku tersenyum, lebih tepatnya menyeringai.
(Ouch, my high heels are killing me.)
"Calonnya udah ada belum?" belum bisa berhenti rupanya dia. Aku menjulurkan kepalaku, mencari sosok ayah ibuku. Pfft.. tampaknya mereka sedang asyik bereuni dengan teman-teman lama mereka.
(mam, pap! Help me!)
"Sudah punya cowok belum?" dia menyenggol bahuku dengan bahunya. Pandangannya menggodaku.
"belum.." jawabku.
(Oops, aku berbohong! Mau gimana lagi? takutnya kalau aku bilang sudah, nanti dia akan bertanya-tanya pada ibuku,"siapa pacarnya?", "anak mana?", "kerja dimana?", "umur berapa?", " undangannya kapan?", bla bla bla, bli bli bli.. Lagipula, siapa bilang kalau punya pacar pasti bakal menikah? Hehehe)
"wah kasian, belum punya cowok! Tante carikan jodoh,ya? Tante punya loh, banyak kenalan yang punya anak laki-laki yang sudah mapan dan siap menikah!"
(Oh, Tidaaak! Bertemu dengan laki-laki yang akan berkata, "aku ingin membangun rumah tangga secepatnya!".. Gih, aja sendiri! Siapa juga yang mau buru-buru menikah?)
"Nggak usah tante, saya belum mikirin cowok, kok.."
(Bohong lagi! Belum mikirin cowok? Bukannya doyan?)
"Aduh, kamu tuh sudah cukup umur, lho untuk menikah.."
(aduh? Masih terus? MAMAAAAAAAAAAAAAA! Tolooooooong!)
Tiba-tiba kulihat ayah dan ibuku menghampiri kami. Senyuman mengembang di bibir mereka, duh bahagianya yang habis reun!
"Iya, loh, Jeng.. tadi saya ngobrol sama anaknya, kapan menikah, mama sudah nggak sabar untuk nggendong cucu!" tiba-tiba ibu ini berkata pada ibuku.
"Anak saya? menikah? punya anak? Ah jangan! kasian amat masih muda disuruh kejebak dalam perkawinan!" sahut ibuku, dia mengerling padaku. Ibu tahu aku memang malas jika ditanya "kapan menikah?"
Ibu tadi terdiam.
"ya sudah, kami duluan ya Jeng?" Ibuku pamit, kami bertiga berjalan keluar gedung, meninggalkan ibu tadi, yang masih diam dan bengong.
(tampaknya aku banyak belajar cara membuat orang berisik diam dari ibuku! Yes Mum, You rocked!)
Recent Artworks in Gallery
Recent Posts in Blog
0
komentar