bocah yang hilang
Aku berada di halaman gereja, tanganku terbungkus oleh boneka kertas yang telah kubuat dan kuhias semalam suntuk...bocah-bocah cilik itu duduk membentuk lingkaran yang rapi mengelilingiku, mereka tampak sangat tertarik. mungkin karena boneka yang kupegang . Kali ini, aku ingin mendongengkan tentang indahnya perdamaian.
Sambil bercerita, kuamati satu persatu wajah -wajah mereka. semua tampak serius mendengarkan, tapi aku tidak yakin semua mengerti. Aku dan bocah-bocah itu tidak selalu berbicara dengan bahasa yang sama.
Tiba-tiba aku tersadar, ada satu wajah yang hilang, wajah bandel bocah laki-laki kecil berkulit hitam dan berwajah kotor. Kemana dia? Biasanya ia tidak pernah absen.
Aku terus bercerita, mengganti-ganti intonasi suara dan terus menggerakkan boneka-boneka memerankan tokoh-tokoh dongengku, tapi mataku tak henti menelusuri hamparan rumput ha;aman gereja, siapa tahu aku menemukan bocah yang hilang itu. entah di atas pohon , entah dibalik gawang, atau mungkin kepalanya tersangkut dipagar lagi, seperti beberapa hari yang lalu? Tapi ia tidak ada....
Ketika cerita hampir usai, tiba-tiba aku merasa tanganku digenggam oleh tangan mungil yang kasar, dan ditarik kebelakang. aku menoleh. Bocah yang hilang itu disana. Matanya membesar, tampak ketakutan.
"Ibu guru Bunga! saya tidak bisa dengar cerita hari ini! kuda saya lepas... saya harus cari, kalau tidak saya dipukul papa!" kata bocah itu. Belum lagi aku sempat berkata-kata, bocah itu telah lari menjauh.
Ketika pandangankuu kembali pada bocah-bocah yang lain, lingkaran rapi itu pecah, ada yang berdiri, ada yang duduk, tapi mereka semua berbicara ramai dengan bahasa yang tidak kumengerti sama sekali. Lalu satu persatu mulai berlari.
"mokor-mokor, imire!"*) seruku. Tidak satu anakpun perduli, mereka malah terus berlari, mengikuti bocah cilik yang kehilangan kudanya.
"hey,panebe?"**) tanyaku. Tidak ada jawaban, anak-anak yang tadi masih duduk kini telah berdiri dan berlari mengikuti teman-temannya. Dalam waktu yang singkat, halaman gereja telah sepi.cerita indahnya perdamaian pun tidak pernah berakhir. Akhirnya kuputuskan untuk ikut berlari, bersama mereka, mencari kuda.
How I miss you all, my lil children.
*) anak-anak, duduk!
**)hey, mau kemana?
update! : klik kanan dan save file ini dalam bentuk MP3, kalo mau denger suara mereka