aku suka berdandan
aku memang centil, suka sekali berdandan. Aku tidak ingat sejak kapan aku mulai berdandan, yang jelas kini pelembab, bedak, lipstik, blush on, eyeshadow, pinsil alis dan parfum adalah canduku. Tapi aku tidak pernah berdandan di depan keluargaku, mereka sangat tidak suka aku berdandan, bahkan jika saja aku ketahuan memiliki kosmetik sendiri seperti sekarang, mereka pasti akan murka. Makanya selalu aku sembunyikan kosmetikku di antara baju-baju dalamku.
Aku sangat menikmati proses menggambari wajahku.aku suka menggambari alisku, Pinsil alisku berwarna coklat, karena rambutku tidak hitam (uh, warna rambut asliku apa ya? soalnya aku selalu mengecat rambut, sampai lupa warna aslinya). Lucu rasanya kalau rambut dan alis tidak sewarna.
aku suka membubuhkan eyeshadow. Aku ingin punya eyeshadow dengan warna beragam, mulai dari biru, ungu, hijau sampai perak. Tapi baru dua warna yang kumiliki dan selalu kupakai, coklat tua dan putih. Coklat tua untuk kelopak mataku, dan putih untuk tulang alisku. Mascara? Hmm.. aku hanya memakainya kalau sedang tidak terburu-buru. Aku masih harus berlatih banyak untuk memakai mascara.
aku suka mewarnai bibirku. Lipstikku berwarna coklat tua. Blush on? Selalu kupakai sebagai sentuhan terakhir. Punyaku warnanya merah bata, dan selalu kubaurkan dibawah tulang pipi. Jika sudah selesai berdandan, inginnya aku keluar kamar dan menunjukkan pada dunia bahwa aku cantik.
Ya, aku tahu, aku akan terlihat cantik setelah berdandan, karena itu aku kecanduan kosmetik.Tapi sudah dua hari ini aku tidak bisa berdandan, ibuku memergokiku ketika sedang berdandan, dan ia membuang seluruh kosmetikku. Sambil berkata,"Nak, laki-laki tidak boleh memakai kosmetik!"