FLUXUS : still talkin' bout art!
(a long posting dedicated 2 Mrs. Neenoy!)
Like I told you all on my previous posting, kelompok gue lagi ngangkat masalah : FLUXUS buat bahan matakuliah sekuel sejarah senirupa barat (itu kata Priska) =).. Jujur aja, pertama kali ngangkat topik ini, bukan karena kita emang tertarik sama alirannya, tapi karena gak sengaja, pas lagi browsing tentang The Beatles, I jump to Yoko Ono’s website?dan, I said to myself.. WOW! KEWL! Hehehe?sedangkan fluxus, aliran si yoko ono sendiri, baru gue dapet belakangan…… Dan jujur lagi, fluxus itu gak masuk dalam mainstream art movement barat, dan itu bikin kita susah buat nyari referensinya?jadi lumayan alot juga diskusi brainstorming untuk finding out what it is all about……
Fluxus adalah sebuah gerakan yang bermula daru Jerman, dimotori oleh George Maciunas, dengan tokoh-tokoh antara lain Yoko Ono ( she was the one who gave this movement name.. btw who doesn’t know her? Raise your hand), John Cage, Joseph Beuys, Nam Jun Paik, Dick Higgins endeswey endeskoy. But I’m not gonna tell you about its history, the people nor the artwork, I’m gonna tell about the spirit of fluxus?anyway? selain itu gue mau memperbandingkan gerakan ini dengan dadaisme sekalian latihan presentasi buat minggu depan (GUYS! Pray for me,please!). Alright, (drum rolls) here it is :
FLUXUS Vs DADAISME
Marcel Duchamp, Fountain, 1917 (Dadaism)
Fluxus (1960 ?1965) dan Dadaisme (1918 ?920) adalah dua buah gerakan seni yang merupakan refleksi dari keadaan social pada masanya. Keduanya memiliki persamaan semangat, yakni menolak frame berpikir “seni adalah sesuatu yang tinggi?, yang mahal, serius, complicated dan eksklusif.
Masyarakat, sebagai audience, banyak yang menyamakan kedua aliran ini, Namun, biarpun semangatnya sama, sebenernya pada kenyataannya keduanya (kayaknya kebanyakan imbuhan ‘nya..?deh! hehe) sangatlah berbeda? Dan fluxus, sebagai gerakan yang munculnya belakangan ini, pun menolak disebut Neo-dadaisme.
Dapat dikatakan, Dadaisme terbentuk sebagai hasil dari sikap sinisme mereka terhadap praktek budaya dan kesenian yang dimonopoli oleh masyarakat menengah keatas yang mereka anggap sebagai pencetus perang dunia I. Aliran ini merupakan aliran anti-estetika, nilai estetika pada masa itu, dianggap tidak berlaku, karena bagi mereka, estetika yang sebenarnya merupakan hasil pemikiran manusia, dan pada masa itu (1918-1920) tidak ada lagi estetika yang dapat dihasilkan oleh manusia, karena manusia sudah sibuk berpikir tentang perang, politik dan ekonomi? Jadi mereka membenci frame berpikir seni tinggi karena seni semacam itu adalah milik kaum menengah keatas yang memiliki estetika semu!
Yoko Ono's Play it by trust
Sedangkan sikap fluxus ini, tidaklah se-sinis para dadaist. Komunitas fluxus lebih terpaku pada ‘kebebasan?berekspresi, dan mereka ingin menekankan bahwa seni merupakan bagian dari keseharian hidup manusia.
Mereka menganggap bahwa bukan cuma seniman yang bisa berkesenian, tapi setiap orang bisa. mereka mendobrak anggapan bahwa seni adalah sesuatu yang eksklusif, terbukti dari dukungan mereka terhadap mass production, ada beberapa karya (terutama karya grafis), yang mengalami produksi ulang. Disini juga mereka berusaha untuk ‘menciptakan?nilai lain dari seni : yaitu nilai fungsi, beberapa karya fluxus, benar-benar memiliki fungsi, untuk keseharian hidup masyarakat?.
Yah, istilahnya sih, fluxus berusaha untuk memasyarakatkan seni (dan menyenikan masyarakat, *apa seeh,Ke!*), hal inilah yang tidak dimiliki oleh dadaisme, karena dadaisme, walaupun menolak frame berpikir seni adalah hal yang tinggi, tapi secara nggak langsung para dadaist tersebut masih memegang sikap kolot masyarakat (masa itu) dalam mengapresiasikan seni.
Perbedaan lain antara dadaisme dan fluxus adalah, dalam dadaisme seni masih dikotak-kotakan menjadi bagian yang berbeda-beda : seni lukis, seni patung etc, sedangkan dalam fluxus, batas-batas tersebut sama sekali tidak ada, menurut Yoko Ono, salah satu gegedog (bwahaha, bahasanya mulai gak ilmiah?gegedog means kurang lebih : tokoh), dalam fluxus tidak ada labeling sama sekali, hal ini yang menyebabkan dalam penampilannya, fluxus dapat merangkul beberapa hal sekaligus, seni musik, teater (performing art), seni grafis, seni lukis, fotografi…… etc etc. Seni adalah whatever it takes, cara berekspresi yang tidak dibatasi oleh medium.
Sayangnya, karena frame berpikir masyarakat saat itu masih mengacu bahwa ‘seni itu tinggi? antusiasme audience terhadap fluxus sangatlah kurang, dan kalau bisa dibilang, fluxus cenderung mengalami penolakan-penolakan dari berbagai pihak termasuk dari pihak akademis (dan, sikap kalangan akademis sekarang pun, masih terpaku pada frame berpikir old-fashioned kayak gitu ---> ini kritik pribadi!)
? Penolakan-penolakan itu kali,ye yang menyebabkan fluxus nggak masuk dalam mainstream art movement barat?Tapih, ternyata para pelaku seni yang ada dalam aliran fluxus ini tetep kekeuh jumekeuh, maju terus pantang mundur dalam berkarya dan mensosialisasikan kesenian mereka, sehingga pada akhirnya, mereka memiliki massa sendiri, yang exist sampe sekarang!
So, mau diaku atawa enggak?mereka itu ada!
Hmmm? anyway, I like the spirit of fluxus A LOT! How about you,guys? Dan klo sikap fluxus ini bisa kebawa sampe sekarang, pasti gak ada komentar ,”dasar anak teknik!?(that’s what we always say in campus, klo kita ngeliat anak teknik blajar, hihi).. atau “dasar anak SR!?(itu yang pernah gue denger dari anak teknik pas ada anak SR bikin yang aneh-aneh..), pengkotak-kotakan itu gak akan terjadi?karena semua bisa jadi seniman dan berkesenian! ;)
Okay, that’s it for now? And This is still the introduction, :), (oh..NOOO! says everybody sambil nepok ‘palanya masing-masing hahahha =D? ntar deh, disambung lagee, gue bakal ngebahas karya-karya fluxus.. (if u’re still interested..) soalnya, ternyata udah jam segini! gotta go to campus, menuntut ilmu! *Shaelah* Laterz!
Anyway, I found this weblog of Yoko Ono : (eventough it's not really her who write the postings like us...) : http://www.jeclique.com/onoweb/blogger.html
(images : artlex for Duchamp's fountain and artnet for Yoko Ono's Play it by trust )