I got a bad feeling...
about you..
I dreamed about you last night..
And it's just fade away...
Sang lelaki mengambil gelas, lalu meminum air yang ada didalamnya. Haruskah aku pergi malam ini? Memang perasaan ini tidak dapat ditahan lagi. Tiga tahun sudah cukup lama, bukan? Dalam kegelisahan, diputar-putarnya gelas yang ada di genggamannya. Hatinya gamang, bimbang, beriak seperti air yang ada didalam gelas itu. Detik demi detik berlalu, menit demi menit, segera ia beranjak dari tempat duduknya dan pergi.
08.00 pm.
Sang perempuan baru terbangun dari tidurnya ketika lelaki itu datang. Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk mengganggu istirahatmu. Haruskah aku menanyakan hubungan diantara kami sekarang? Lelaki itu menghela nafas, memusatkan seluruh pikirannya kepada apa yang akan ia katakan, kepada apa yang akan ia tanyakan, mengenai hubungannya dengan sang perempuan, akan dibawa kemana hubungan tersebut. Perempuan itu menatap wajah sang lelaki, lelaki itu menatap balik dengan penuh harap. Ada kata maaf terlontar dari bibir sang perempuan. Maaf?
And it's just fade away....
my mind went blank for a second..
my heart was beating very fast..
my body was paralyzed...
I could't move..
I feel tired..
my body... and my heart.. has just broken up..
GOD please help me...
Sang lelaki termenung. Gelap. Ia tidak bisa melihat, tidak juga bisa berpikir. Jam berdetak beberapa kali, ataukah jantungku yang berdetak? Perlahan lelaki itu dapat memahami apa yang dikatakan sang perempuan, kata demi kata, kalimat demi kalimat. Sang perempuan, yang telah ia cintai selama tiga tahun, telah mengikat janji. Pedihnya, janji tersebut diikat hanya selang beberapa hari sebelum hari ini. Sakit? Memang.. Jadi selama tiga tahun itu bukan berarti apa-apa? Tidak mungkin. Apakah kamu lupa saat-saat kita bersama? Masih membekas di ingatanku semua yang telah kita lakukan, semua yang telah kita lalui dan hadapi bersama. Kamu melupakan semua itu begitu saja dan mengikat janji dengan orang lain, yang baru kamu kenal setahun? Aku letih, aku ingin pulang..
"Maaf ya, bukan maksud untuk melukai hati kamu, tapi kamu terlambat."
11.30 pm.
Can't sleep... keep thinking about you... would you do me a favor? please pray to GOD so I can throw you out of my mind.. thanks. I will always love you
Sabtu, 8 Maret. Satu hari setalah hari itu..
Apakah selang waktu beberapa detik itu sangat berharga? Tentu. Setidaknya bagi sang lelaki. Sehari, sejam, semenit, sedetik, bahkan sepersekian detik pun bisa menjadi sangat berharga.
10.00 pm.
Ia berbaring di tempat tidurnya. Andaikan aku lebih cepat.. Pandangannya menerawang, menatap langit-langit kamarnya, tetapi langit-langit itu tidak terlihat, ia seakan dapat melihat kelamnya langit malam hari itu. Fisiknya dapat beristirahat, tetapi pikirannya, jiwanya, masih tertuju kepada sang perempuan.
Maybe I can throw you out of my mind,
in days, weeks, months, or even years, but not of my heart.
You're always in my heart. I love you.
I'll pray for you and someone you love,
for the relationship between, hope it will never end.
Don't you ever think about me.
Satu minggu setelah hari itu..
Sang lelaki berjalan menyusuri trotoar. Tetesan hujan menimpa jalan, juga menimpa tubuhnya. Percikan air dari sebuah comberan tak dihiraukannya. Satu hal yang ia mengerti, bahwa cinta tidak harus memiliki. Kasih sayang dapat diberikan kepada siapa saja tanpa harus menuntut balasan. Lelaki itu harus terus berjalan, dengan atau tanpa sang perempuan. Mencintai, seperti menghadapkan seseorang kepada jalan yang akhirnya adalah persimpangan, yang dapat berujung kepada jalan buntu, maupun sampai pada tujuan. Bagaimanapun juga, mencintai adalah hal yang terindah. Satu hal yang pasti, ia akan keluar jalan buntu, dan mencari jalan lain, dimana ia dapat sampai pada tujuan hidup.
Lelaki itu berhenti di sebuah kedai kopi. Diangkatnya secangkir kopi, dan diminumnya. Pahit, tetapi manis. Panas, tetapi memberikan kesegaran. Diteguknya sampai habis, meninggalkan ampas kopi yang tersisa. Selang beberapa lama, entah beberapa waktu lamanya, ia melihat keluar jendela, dan disadarinya bahwa hujan sudah berhenti. Sudah waktunya. Sang lelaki beranjak dari kursinya, keluar dari kedai, dan berjalan dengan pasti.
written by: bayoe_
Thanks for sending me your writing! ;-)