Bagian 2 : Setiap orang punya talenta…..
“tapi saya nggak bisa gambar kayak kak Okke!” protes temen gue suatu hari, waktu rapat pembagian tugas ngajar. Dia gue minta untuk nemenin gue ngajar kelas art.
“ya udah, lo temenin dia dikelas musik!” kata gue sambil nunjuk temen gue yang megang kelas musik.
“Nggak mau! saya juga nggak bisa musik!” kata dia lagi.
“jadi maunya apa,seh? Ini gak mau itu gak mau, ini gak bisa itu gak bisa…” kata gue dengan setengah ngebentak.. mulai sebel
“Nggak tau…” kata dia, tiba-tiba dengan lirih,” saya memang dilahirkan tanpa talenta apa-apa!” dan diapun keluar ruangan. Duh, situ sensitif deh!
Dan semua mata memandang ke gue dengan pandangan ,”you! Bad-bad-bad girl!” . Huh? What did I do?. Belakangan gue tau klo dia itu anaknya minderan dan ngerasa gak punya kemampuan apa-apa.
Suasana emang jadi nggak enak seharian gara-gara gue ngebentak tadi. Dan kayaknya tu anak sebel sama gue, semua orang nyuruh gue minta maaf. Ehm, butuh waktu yang sangat lama buat gue untuk memberanikan diri untuk minta maaf….
Besoknya gue ngeliat dia lagi istirahat main bola bareng anak-anak. Mereka ketawa-ketawa, nggak tau deh, kayaknya tu orang lagi mendongeng sesuatu. Gue nyusul mereka.
“Sorry deh, aku kemaren nggak bermaksud gitu,”
“Nggak papa kok, kak!” kata dia yang kaget tau-tau gue samperin. Lega gue ngeliat sambutannya dia, gue pikir dia bakal ngelempar gue dengan bola. Gue duduk disebelah dia
“setiap orang punya talenta kok…” gue mulai ngeluarin kata-kata yang udah gue rancang semaleman buat menghibur dia.
“iya gitu kak?” dia nanya balik, eh baru gue mau ngeluarin kata-kata wise kedua yang udah gue siapin, dia udah ditarik lagi sama anak-anak, dan merekapun main bola lagi, ninggalin gue bengong sendirian dipinggir lapangan kayak orang bego. Duh! Emang enak dianggurin dipinggir lapangan? Sialandh –padahal stok kata-kata wisenya masih banyak lho! =)
Akhirnya dia mau ngebantu gue ngajar di kelas art, emang dia nggak bisa gambar, tapi dia tahu caranya gimana merebut perhatian anak-anak, dengan mendongeng, dengan main gulat-gulatan, kejar-kejaran.. walopun kadang-kadang gue gondok, mbok yao.. tolong dong, dikelas gambar kok gulat-gulatan!! But kids love him, more than they love me.. (huhu, rada-rada jealous juga gue..hehe)
Dia juga ngebantu dikelas musik, bukan ngajarin nyanyi, bukan ngajarin main musik, tapi ngajarin gerakan-gerakan untuk ngiringin lagu yang diajarin hari itu, and yah, anak-anak cinta banget ‘ma dia….
….
Kadang-kadang orang nganggep talenta itu cuman sesuatu yang besar, yang keliatan hasilnya secara audio maupun visual (shah!), seperti nyanyi, melukis, olahraga…pokoknya semua yang bisa diikutkan dalam festival, kompetisi atau perlombaan dan ‘kemampuan-kemampuan khusus’ seperti kemampuan untuk approaching anak-anak seperti yang dimiliki temen gue tadi, sering nggak dianggap sesuatu yang berharga. Padahal, kan nggak setiap orang bisa gitu….
Banyak kok hal-hal yang dianggap biasa oleh banyak orang, tapi sebenernya itu hal yang nggak biasa, krn gak setiap orang mampu.
Seperti…..Kalo banyak orang beramai-ramai curhat sama Eric (miss you badly,bro!), mungkin talenta yang dimiliki Eric adalah ‘mendengarkan’ dan menjadi tempat curhat yang baik. Kalo bayak orang suka dengan Diaz (situ laku, jack?hihi) karena dia kocak, mungkin Diaz itu memang talentanya menjadi ‘lucu’ dan ngebuat orang happy. Atau talenta untuk ‘berorganisasi’ kayak detta, atau talenta untuk menulis padat-berisi-menarik yang selalu bisa bikin gue terkagum-kagum... kayak erly, kang enda, bu neenoy, mas Weedee, mas Bagja, bu MonDe, Slesta, dan yang lain-lainnya, (including you, Wormy.. there I give the compliment back!) (hi guyS! ^^)
Yah, kata-kata sok wise yang gue bilang ke temen gue, walopun pada awalnya gue cuman ngarang buat ngebikin dia maafin gue =), ternyata ada benernya juga kali ya… emang setiap orang dilahirkan dengan talenta !